Minggu, 26 Mei 2013

Mengapa Budaya dan Komunikasi tidak dapat dipisahkan ?

Hubungan antara Budaya dan Komunikasi


Begitu pentingnya komunikasi dalam kehidupan kita sehingga kita tidak dapat berbuat tanpa komunikasi. Kita bisa saling mengenal, berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sosial kita karena komunikasi. Bahkan dengan komunikasi, kita dapat mengenal diri kita sendiri dan dunia. Tanpa komunikasi, sulit rasanya kita bisa melakukan keseimbangan, kesetaraan dan keharmonisan yang didambakan dalam kehidupan.
Menyadari kenyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa istilah komunikasi bukanlah sebuah kata, konsep atau definisi atau kumpulan teori sederhana yang tiba-tiba hadir di depan kita, melainkan fenomena sosial masyarakat, yang melalui proses, kajian, telaah ilmiah, adaptasi dan dinamisasi keilmuan yang matang yang berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu sosial yang mandiri.

Mendefinisikan Budaya
            Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berfikir, merasa, mempercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, praktek komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi, politik dan teknologi, semua itu berdasarkan pola-pola budaya.
            Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara fomal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. Budaya menempatkan diri pada pola-pola bahasa dan dalam bentuk-bentuk kegiatan dan perilaku yang berfungsi sebagai model-model dari tindakan-tindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang memungkinkan orang-orang tinggal dalam suatu masyarakat di suatu lingkungan geografis tertentu pada tingkat perkembangan teknis tertentu dan pada suatu saat tertentu.
            Budaya juga berkenaan dari sifat-sifat dari suatu objek-objek materi yang memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Objek-objek seperti rumah. Alat dan mesin yang digunakan dalam industri dan pertanian, jenis-jenis trensfortasi, dan alat-alat perang, menyediakan suatu landasan utama bagi kehidupan sosial. Budaya berkesinambungan dan hadir dimana-mana, budaya meliputi semua peneguhan perilaku yang diterima selama suatu periode kehidupan. Budaya juga berkenaan dengan bentuk dan struktur fisik serta lingkungan sosial yang mempengaruhi hidup kita. Sebagian besar pengaruh budaya terhadap kehidupan kita tidak kita sadari. Mungkin suatu cara untuk memahami pengaruh budaya adalah dengan membadingkannya dengan komputer elektronik: kita memprogram komputer agar melakukan suatu, budaya kita pun memprogram kita agar melakukan sesuatu dan menjadikan kita apa adanya. Bukan kita mempengaruhi kita sejak dalam kandungan hingga mati dan bahkan setealah mati pun kita dikubur dengan cara-cara yang sesuai dengan budaya kita.
            Budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan karena budaya tidak hanya menentukan siapa dengan siapa, tentang apa, dan bagaimana komunikasi berlangsung, tetapi budaya juga turut menentukan bagaimana orang menyandi pesan, makna yang lain ia miliki untuk pesan, dan kondisi-konsidinya untuk mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan. Sebernarnya seluruh perbendaharaan perilaku kita sangat bergantung pada budaya tempat kita dibesarkan. Konsekuensinya, beraneka ragam, maka beraneka ragam pula praktek-praktek komunikasi.
Komunikasi Sebagai Proses Budaya
            Asumsi dasarnya adalah komunikasi merupakan suatu proses budaya. Artinya komunikasi yang ditujukan kepada orang atau kelompok lain tak lain adalah sebuah pertukaran kebudayaan. Misalnya, anda berkomunikasi dengan suku Aborigin Australia secara tidak langsung anda sedang berkomunikasi berdasarkan kebudayaan tertentu miliki anda untuk menjalin kerja sama atau mempengaruhi kebudayaan lain. Dalam proses tersebut terkandung unsur-unsur kebudayaan, salah satu adalah bahasa. Sedangkan bahasa adalah alat komunikasi juga disebut sebagai proses budaya.
            Guna melihat lebih jauh komunikasi sebagai proses budaya, kita perlu mengkaji secara ringkas apa itu budaya atau kebudayaan, agar mempunyai kerangka pemikiran dan konsep yang sama. Sebab definisi kebudayaan (Cultural) sangat banyak. Al Kroener Dan C. Klucklon dalam bukunya Cultural, A Critical Review of Concept and Defenition (1952) pernah menghitung sekitar 179 definisi kebudayaan.
            Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya (Koetjaraningrat, 1997). Dari definisi tersebut layak diamati bahwa dalam kebudayaan itu ada; gagasan budi dan karya manusia; gagasan Dan karya manusia itu akan menjadi kebudayaa setelah sebelum dibiasakan belajar.
Memandang kebudayaan hanya dari segi hasil karya adalah tidak tepat. Demikian juga melihat sesuatu hanya dari gagasan manusia juga terlalu sempit. Dengan kata lain kebudayaan menentukan bentuknya jika dipahami secara keseluruhan.
            Wujud kebudayaan antara lain sebagai berikut :
1.      Wujud sebagai suatu kompleks gagasan, konsep Dan pikiran manusia;
2.      Wujud sebagai kompleks aktivitas;
3.      Wujud sebagai benda;
Melihat wujud kebudayaan tentu secara operasional bisa dilihat dari isi kebudayaan, yang bisa disebut sebagai cultural universal meliputi :
1.      Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, prumahan, alat rumah tangga, senjata alat produksi, transport);
2.      Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan, system produksi, sistem distribusi);
3.      Sistem kemayarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum dan sistem perkawinan);
4.      Bahasa (lisan maupun tertulis);
5.      Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak);
6.      Sistem pengetahuan;
7.      Religi (sistem kepercayaan) (Koentraningrat, 1994).
Jelas sudah bahwa kebudayan adalah perangkai individu-individu. Manusia tidak akan berbudaya jika tak ada rangkaian dari manusia lainnya. Dengan demikian kebudayaan juga merupakan aktivitas komunal antarmanusia.
Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan. Sebab, komunikasi hanya bisa terwujud setelah sebelumnya ada suatu gagasan yang akan dikeluarkan oleh pikiran individu. Jika komunikasi itu dilakukan dalam suatu komunitas, maka menjadi sebuah kelompok aktivitas dan pada akhirnya komunikasi yang dilakukan tersebut tak jarang membuahkan suatu bentuk fisik, misalnya hasil karya seperti sebuah bangunan. Bukanlah bangunan didirikan karena ada konsep, gagasan kemudian didiskusikan (dengan keluarga, pekerja atau arsitek) dan berdirilah sebuah rumah. Maka komunikasi nyata menjadi sebuah wujud dari kebudayaan. Dengan kata lain komunikasi bisa disebut sebagai proses budaya yang ada dalam masyarakat.
Jika ditinjau secara lebih konkrit, hubungan antara komunikasi dengan isi kebudayaan akan semakin jelas :
1.      Dalam mempraktikan komunikasi mananusia membutuhkan peralatan-peralatan tertentu. Secara minimal komunikasi membutuhkan sarana berbicara, seperti mulut, bibir dan hal-hal yang berkaitan dengan bunyi ujarannya. Adakalanya dubutuhkan tangan dan anggota tubuh lain (komunikasi nonverbal) untuk mendukung komunikasi lisan. Ditinjau secara lebih luas dengan penyebaran komunikasi yang lebih luas pula, maka digunakan peralatan komunikasi massa, seperti televisi, surat kabar, radio, dll.
2.      Komunikasi menghasilkan mata pencaharian hidup manusia. Komunikasi yang dilakukan lewat televisi misalnya, membutuhkan orang yang digaji untuk “megurusi” televisi.
3.      Sistem kemasyarakatan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari komunikasi, misalnya sistem hukum Indonesia. Sebab komunikasi aka efektif manakala diatur dalam sebuah regulasi agar tidak melanggar norma-norma masyarakat. Dalam bidang pers dibutuhkan jaminankepastian hukum agar terwujud kebebasan pers. Namun, kebebasan pers juga tak serta merta dikembangkan diluar norma masyarakat. Disinilah perlunya sistem hukum komunikasi.
4.      Komunikasi akan menemukan bentuknya secara lebih baik manakala meggunakan bahasa sebagai alat komunikasi menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi. Bagaimana penggunaan bahasa yang efektif, memakai bahasa apa, siapa yang menjadi sasaran adalah manisfestasi komunikasi dari proses budaya. Termasuk disini juga ada manisfestasi komunikasi sebagai proses kesenian, misalnya di televisi ada seni gerak (drama, sinetrron, film) atau seni suara (menyanyi, dialog).
5.      Sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan merupakan substansi yang tak lepas dari  komunikasi. Bagaimana mungkin suatu proses komunikasi akan berlangsung menarik dan dialogis tanpa ada dukungan ilmu pengetahuan? Ilmu pengetahuan ini termasuk ilmu tentang berbicara dan menyampaikan pendapat. Bukti bahwa masing-masing pribadi berbeda dalam penyampaian, gaya, pengetahuan yang dimiliki menunjukan realitas trsebut.
Komunikasi sebagai proses budaya tidak bisa dipungkiri menjadi objektivasi (meminjam istilah Berger) antara budaya dengan komunikasi. Proses ini meliputi peran dan pengaruh komunikasi dalam proses budaya. Komunikasi adalah proses budaya karena di dalamnya ada proses seperti layaknya sebuah proses kebudayaan, punya wujud, isi, serta kompleks keseluruhan. Sesuatu dikatakan komunikasi jika ada unsur yang terlibat di dalamnya. Kebudayaan juga hanya bisa disebut kebudayaan jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya yang membentuk sebuah sistem.

Sumber Referensi : Dari Buku Komunikasi Lintas Budaya yang penulis resume kembali buat share diblog, buku KLB yang dimaksud ini sumbernya tidak ada nama penulisnya copian dari teman yang hanya ada isi, depan dan belakangnya tidak ada. Mohon maaf apabila pengarang bukunya tidak dicantumkan. Sangat disayangkan padahal isi bukunya sangat bermutu.. penulis ucapkan thanx be4 dan semoga bermanfaat bagi pembaca juga J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar